Road TO PTN Journey Part 2

 

 Untuk SNMPTN aku mantap menjatuhkan pilihan pada Gizi Unesa dan Biologi Unesa. Jurusan dan kampus yang kuinginkan sejak kelas 10. Bulan Januari hingga Maret, hari hari kuhabiskan dengan melakukan semua kegiatan ujian dari sekolah. Jam belajar untuk SBMPTN berpindah jam ke siang hingga malam hari. Karena paginya aku harus menjalani ujian online di rumah. Saat menunggu pengumuman SNMPTN terus terang saja perasaanku gelisah. Sebab, aku takut tidak diterima tapi juga takut bila diterima. Aku takut jika nanti diterima aku tidak bisa survive di kampus karena aku sudah lupa pelajaran dan materi IPA. Jika aku tidak diterima, aku takut kedua orang tuaku kecewa, sebab mereka berharap banyak kepadaku untuk lolos SNMPTN. Harapan itu sudah diungkapkan dari aku kelas 10. Semuanya kupasrahkan kepada Allah, aku meminta diberikan tempat menempuh pendidikan yang terbaik untukku.



            22 Maret pengumuman SNMPTN tiba. Aku membuka server LTMPT dan hasilnya berwarna merah yang berarti tidak lolos. Tentu saja aku menangis, namun kedua orang tuaku tidak marah. Beliau menenangkan hatiku dengan berkata bahwa aku masih bisa mengikuti SBMPTN, Ujian Mandiri, ataupun mendaftar di kampus swasta untuk pilihan terakhir. Hatiku sedikit tenang, setidaknya beliau tidak kecewa ketika aku tidak lolos. Setelah itu aku semakin giat belajar dan hatiku sedikit lega tidak terbayang – bayang SNMPTN.  



            Keesokan harinya kedua orang tuaku bertanya tentang pilihanku di SBMPTN. Aku menyebutkan Ilmu Komunikasi Unesa dan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim. Ternyata papaku menyarankan untuk menaruh semua pilihan di UPN Jatim. Aku sedikit merayu, sebab aku ingin sekali berkuliah di Unesa. Aku berpikir seharian, meminta saran kepada beberapa temanku, kakak kelas, serta aku meminta petunjuk kepada Allah. Hingga akhirnya aku mendapat jawaban. Pilihanku jatuh kepada Ilmu Komunikasi UPN Jatim dan Administrasi Publik UPN Jatim. Aku meminta pertimbangan orang tua, serta menjelaskan tentang jurusan yang kupilih dan prospek kerja. Papaku berkata bila saat mengambil jurusan bukan hanya tentang besok akan menjadi apa, tetapi harus lebih memikirkan disini akan belajar apa saja. Setelah mantap dengan keputusanku, akhirnya aku mendaftar UTBK-SBMPTN. Aku mendapat sesi 1 tanggal 14 April 2021.



            Hari – hari menjelang UTBK kuhabiskan dengan belajar dan ibadah. Aku sudah tidak memikirkan hal lainnya. Dalam sehari aku bisa membagi 3 sesi belajar. 4 jam sesi pagi, 4 jam sesi siang, dan 4 jam sesi malam. Semua kegiatan dimulai di pukul 8 pagi, setelah 4 jam belajar biasanya aku beristirahat dengan melihat youtube, mendengarkan podcast, atau membaca thread. H-2 UTBK-SBMPTN aku sudah tidak mengerjakan soal, review tryout, menonton video materi di quipper. Aku hanya menghabiskan jam belajar dengan menonton youtube pembahasan soal Miracle Sitompul, Jerome Polin, Privat Al-Faiz. Berbagai macam info tentang bocoran berkeliaran, namun aku membiarkan info tersebut lewat saja. Aku juga tidak bertanya maupun mencari info kepada teman yang sudah tes, biarlah nanti aku sendiri yang tahu soal UTBK-SBMPTN itu seperti apa. Aku hanya ber-sholawat terus menerus dan selalu berdoa supaya diberi ketenangan hati saat tes. Selain itu, aku juga meminta restu kepada bapak ibu guruku mulai dari TK hingga SMA. 

            Hari tes pun tiba, sebelum tes aku melakukan sholat Shubuh dan aku bersujud dengan cukup lama. Aku memohon kepadaNya untuk dimudahkan, dan aku pasrah atas hasil yang nanti kudapatkan. Aku merasa bahwa ini adalah saat yang paling spiritual dalam hidupku. Aku diantar oleh papaku menuju kampus UIN Surabaya. Setelah sampai aku langsung masuk di ruang transit dan dilakukan pemeriksaan. Kemudian aku masuk ke ruangan tes. Aku yang awalnya takut untuk tes tiba – tiba menjadi tenang. Pengawas di ruanganku sangatlah baik. Aku mengerjakan semua soal dengan sangat tenang sekali. Aku mengerjakan sembari ber-Dzikir, membaca surat – surat pendek yang aku bisa. Bahkan aku memiliki waktu yang tersisa sangat banyak sekali sehingga bisa mengoreksi semua jawaban kembali. Untuk sub tes Kuantitatif dan Ekonomi Alhamdulillah aku bisa mengerjakan dengan cukup baik, padahal sebelumnya aku sangat takut sekali. Aku mengerjakan semua ini sama seperti ketika aku tryout mingguan. Selepas tes aku juga berkenalan dengan teman satu ruangan yang berasal dari Jombang, kini kami berkuliah di fakultas yang sama.

            Setelah tes aku benar – benar pasrah, aku yang awalnya berdoa meminta dan menyebutkan kampus serta jurusan yang kutuju kini berganti berdoa meminta hasil yang terbaik dimanapun tempatnya. Hari – hari setelah tes kuhabiskan dengan menonton drama Korea. Aku tidak berkirim pesan dengan siapapun, aku juga tidak belajar untuk ujian mandiri, aku ingin menghabiskan waktuku sendiri tanpa diganggu. Sampai akhirnya Mamaku menanyakan tentang rencanaku bila tidak lolos SBMPTN. Saat itu aku langsung mencari info kampus swasta dan info ujian mandiri. Aku berencana mendaftar di Ilmu Komunikasi Ubhara dan mengikuti ujian mandiri di seluruh kampus negeri Surabaya kecuali ITS. Mamaku juga berencana mendaftarkanku les Bahasa Arab untuk persiapan Ujian Mandiri UIN. Serta aku mulai mempersiapkan tes SKD untuk SPMB STAN.

            Semakin dekat hari pengumuman aku tidak merasa gelisah sama sekali, sepertinya aku sudah terlalu pasrah. Aku juga berkata pada orang tuaku bagaimana jika aku lolos di pilihan 2, karena aku memiliki firasat di pilihan 2. Beliau berkata tidak apa – apa, yang penting aku nyaman dan bisa menyelesaikan kuliah dengan baik. Pada saat – saat ini aku juga sering bermimpi aneh yang apabila kupikirkan saat ini adalah sebuah pertanda. Mimpi pertama adalah, aku bermimpi diantar oleh papaku daftar ulang di sebuah kampus yang aku sangat asing sekali. Aku seperti tidak mengenali itu kampus apa. Lantas sekarang aku kembali ingat bahwa saat bermimpi aku ditunjukkan jalanan arah seperti kampusku saat ini, UPN Veteran Jatim. Mimpi kedua adalah sehari sebelum pengumuman SBMPTN. Aku bermimpi diantar oleh kedua orang tuaku di sebuah tempat seperti sekolah. Disana banyak bangku – bangku kayu, disana juga banyak sekali tumpukan kertas serta buku lama yang tebal dan ber- Bahasa Inggris. Di dalam mimpi aku berpikir dan bingung sebab aku merasa bahwa aku sudah lulus sekolah mengapa diantar sekolah lagi. Sekarang aku mengingat lagi bahwa sepertinya itu seperti sebuah pertanda aku akan melanjutkan pendidikan.

            14 Juni 2021 pun tiba, dari pagi hatiku sangat gelisah sekali. Aku coba menenangkan dengan ber-sholawat. Selain itu aku juga mencari hiburan dengan berkirim pesan via whatsapp kepada teman – temanku. Hingga pukul 15.00 tiba, aku membuka pengumuman dengan membalikkan layar hapeku ketika loading. Hasilnya mengejutkan, seperti mimpi tapi nyata, aku lolos di pilihan 2 prodi Administrasi Publik UPN Veteran Jatim. Aku langsung berteriak sujud syukur dan menangis. Mungkin ini adalah ucapan selamat pertama kali setelah dari 2015 saat masuk SMP, 2018 saat masuk SMA hingga 2021 saat SNMPTN aku gagal mendapat sekolah yang aku impikan.

            Dua hari kemudian, 16 Juni nilai tes UTBK keluar. Aku terkejut sebab nilai Kuantitatif ku mendapat 600, sub tes yang tidak begitu aku kuasai. Untuk TKA aku mendapat nilai 600 pada Sosiologi. Namun, aku gagal ikut tes SKD SPMB STAN tahun ini. Karena nilaiku kurang dari 600, otomatis aku gugur pada seleksi administrasi. Tidak apa – apa, berarti STAN bukan rejekiku tahun ini. Mungkin aku bisa mencoba lagi tahun depan. Saat ini aku sudah cukup nyaman di jurusanku, aku sangat bersyukur dan menikmati sekali. Lain kali akan kuceritakan mengapa aku memilih jurusan ini. Semua ini masih awal, semoga langkahku dan kalian semua senantiasa dimudahkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru (Digugu lan Ditiru)

Insekuritas: Pesan dariku untukmu

Road TO PTN Journey Part 1