2020 Terimakasih Ya

Untuk semua harapan dan keinginan yang sudah maupun belum tercapai di 2020. Memang tahun ini begitu berat. Bukan hanya untukku, namun untukmu juga. Terlalu banyak kenangan dan pelajaran di tahun ini.
Bulan Januari aku masih merasakan bahagia, menikmati tahun kedua masa putih abu bersama teman-teman di Yogyakarta.
Bulan Februari aku berkenalan dengan seseorang, yang pada akhirnya menjadi salah satu sumber semangatku menjalani 2020.
Bulan Maret pandemi mulai datang ke negeri ini, semua serba berubah.
Bulan April aku harus kehilangan salah satu orang terdekat dan tersayang.
Bulan Mei untuk pertama kalinya merayakan lebaran tanpa berkumpul bersama keluarga besar.
Bulan Juni aku resmi menjadi siswa kelas akhir, beberapa bulan lagi masa SMA ku akan habis.
Bulan Juli adalah bulan istimewa, namun segala rencana acara untuk merayakan 17 tahunku akhirnya tidak terlaksana.
Bulan Agustus akhirnya aku bisa menjadi lebih dekat lagi dengan seseorang yang hadir di Bulan Februari. Kini kami tidak hanya berkirim pesan via Direct Message saja.
Bulan September aku menjadi seorang acne fighter. Sangat melelahkan sekali dan hampir membuat aku tidak berani pergi keluar rumah.
Bulan Oktober untuk pertama kalinya di tahun ini aku berani bernyanyi kembali di depan umum, sendiri.
Bulan November aku mulai memutuskan untuk lebih serius. Belajar menyiapkan untuk tes seleksi tahun depan.
Bulan Desember terlalu banyak yang terjadi di bulan ini. Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengganti jurusan impianku. Bulan ini juga hatiku patah karena aku tahu seseorang yang hadir di Bulan Februari memiliki puan yang lain.
Hingga malam ini, malam penghujung tahun 2020 saat aku menulis ini aku tidak tahu harus menggantung harapan apa. Hanya satu, aku hanya ingin lolos tes SBMPTN dan diterima menjadi mahasiswi PTN impianku. Aku ingin mendapat ucapan selamat bukan hanya semangat. Aku ingin menangis bahagia bukan menangis sedih seperti 2015 dan 2018. Hanya itu impian terbesarku tahun ini. Untuk semua mimpi dan harapan kecil tentu ada, namun sepertinya tidak bisa kutuliskan disini. 
2020 Terimakasih, 2021 Bersahabatlah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru (Digugu lan Ditiru)

Insekuritas: Pesan dariku untukmu

Road TO PTN Journey Part 1